Kebohongan yang sering dipropagandakan oleh musuh-musuh Islam bahwa Islam berdiri diatas pedang dan para pemeluknya masuk bukan dengan jalan rela dan pilihan sendiri, tapi mereka memeluk Islam dengan jalan paksa dan kekerasan, para musuh Islam itu mengambil kesimpulan bahwa disyariatkannya jihad dalam Islam sebagai dasar dari kebohongan mereka itu, jauh dan sangat jauh perbedaannya antara pensyariatan jihad dengan pemaksaan manusia untuk memeluk Islam, karena pensyariatan jihad bukan untuk tujuan nista ini, tapi demi kepentingan yang mulya dan demi tegaknya hukum.
Pernyataan diatas sering dikemukakan oleh orientalis dan para misionaris yang sengaja ingin merusak citra Islam dan Nabinya dengan selalu menyebarkan pendapat : lihatlah ? Muhammad itu telah berdakwah dengan perang, dan berjihad dijalan Allah yaitu memaksa manusia dengan pedang untuk memeluk agama Islam, lain halnya dengan Al Masih yang selalu mengajak pada perdamaian dan membenci peperangan, dan selalu mengajak pada toleransi dan menjalin ikatan antar sesama dengan tali persaudaraan dijalan Allah dan Al Masih.
Dengan jujur kita katakan : bahwa sebagian orientalis tidak percaya dengan kebohongan diatas, mereka melihat bahwa jihad adalah untuk menjaga dakwah itu, mempertahankan dari serangan musuh, dan sesungguhnya tidak ada paksaan dalam agama. Sesungguhnya Islam masuk kedalam hati mereka dengan toleransi ajarannya : dalam aqidah, ibadah, akhlak, muamalah dan adabnya baik dimasa damai ataupun perang, dan keadilan politik yang tercermin dalam pemimpin dan rakyatkya, dan rahmatnya yang menyeluruh, kemanusiaannya yang diterapkan ketika masa pembebasan daerah-daerah, sesungguhnya Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah yang diciptakan Allah Swt, hingga tidak perlu heran bila banyak jiwa-jiwa yang memeluk Islam, karena itu sesuai dengan fitrah, banyak yang berjuang dijalannya dengan tabah terhadap siksaan yang teramat pedih demi tegaknya ajaran itu.
Rasulullah Saw tinggal di Makkah selama 13 tahun, Beliau berdakwah dengan hujjah dan ungkapan yang baik, banyak yang masuk Islam pada masa itu dari golongan orang-orang yang terhormat dan lainnya, dan kebanyakan yang memeluk Islam pada masa itu adalah kaum fakir, dan Rasulullah tidak mempunyai kekayaan untuk membujuk mereka agar masuk dalam Islam, tapi mereka para pemeluk Islam selalu sabar dalam menghadapi siksaan dan mereka bertahan menjaga keyakinan mereka, tapi cobaan yang mereka terima justeru menambah keyakinan mereka untuk membela yang hak, mereka adalah pahlawan akidah walaupun mereka miskin, kita tidak pernah mendengar mereka keluar dari Islam (murtad) karena tergoda oleh harta yang ditawarkan oleh kaum musyrik, tapi mereka bagaikan emas bila tertimpa api mereka semakin jernih dan bagus, mereka bagaikan besi yang terkena bara bertambah kuat, bahkan ada dari mereka yang merasakan kenikmatan dalam siksaan dan kemanisan dalam kepahitan.
Sebagian mereka berhijrah ke Habasyah, kemudian mereka melakukan hijrah besar yaitu hijrah ke Madinah, mereka tinggalkan keluarga, anak, harta, kampung halaman, mereka tabah menjalani keasingan, kemiskinan, dan Rasulullah tetap berdakwah tahun demi tahun dengan bijak dan dengan debat yang terbaik, banyak penduduk Madinah yang memeluk Islam sebelum hijrah dan sesudah hijrah dengan rela dan penuh kepuasan jiwa, tidaklah wajar bagi manusia yang mempunyai akal sehat serta membaca sejarah, dan berprasangka bahwa Nabi Saw dan kaum muslimin selama 14 tahun memaksa seseorang untuk memeluk Islam, kecuali orang yang buta akan sejarah dan tidak menggunakan akal sehatnya.
Sesungguhnya pensyariatan jihad dalam Islam bukan untuk memaksa seseorang untuk memeluk agama Islam sebagaimana tuduhan mereka, tetapi untuk mempertahankan aqidah dan menjaga kelanggengan dakwah itu, menjaga kaum muslimin, mempertahankan kebenaran dan menyebarkan kalimatullah dimuka bumi, maka lihatlah dalam firman Allah : Al Mumtahanah 8-9).
Islam selalu damai dengan orang yang ingin berdamai, dan tidak melarang melakukan perbuatan baik dan berbuat adil terhadap mereka, lebih jauh pendirian Islam terhadap orang-orang yang memerangi kaum muslimin dan mengusir mereka dari negerinya atau mempermudah mereka untuk memerangi atau mengusir kaum muslimin, Islam tidak mengajarkan berbuat dzalim terhadap mereka, tapi melarang untuk mengangkat mereka menjadi pemimpin atau menolong mereka. Lihat Al Baqarah 190).
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan pesan dan komentar Anda disini